Tapi, di dunia ini ada pemimpin yang patut kita jadikan teladan. Kita mengenal Umar bin Khatab yang terkenal zuhud, rela mengangkat sekarung gandum sendiri untuk rakyatnya yang kelaparan. Begitu juga Umar bin Abdul Azis, yang menjadikan kepemimpinan sebagai sarana ibadah, bukan sebagai tujuan untuk mencari kekayaan.
Tapi itu dulu, lalu bagaimana dengan orang-orang zaman sekarang? Masih ada beberapa yang dengan sengaja dan tulus ikhlas mau menjalani hidup miskin. Kita mengenal Ahmaddinejad, presiden Iran ikhlas menjalani hidup miskin hanya dari gajinya sebagai dosen. Sementara gaji presiden tidak diambilnya. Beliau menikahkan putranya hanya mengundang 40 orang dengan jamuan ala kadarnya berupa buah-buahan, kemejanya sudah lusuh, bahkan berlubang.
tanah pertanian istrinya di luar ibu kota negara, Montevideo. Jemuran pakaian terlihat bergelantungan di luar rumah. Bersama istrinya dia tanam sendiri bunga-bunga di kebunnya. Dia tinggalkan istana presiden yang mewah, sementara jalan menuju "istana"nya pun masih belum beraspal. Dijaga hanya oleh 2 orang polisi dan Manuela, anjingnya yang hanya berkaki tiga, di luar gubugnya.
Gaya hidup yang berbeda tajam dari kebanyakan pemimpin dunia lainnya. 90% gajinya disumbangkan untuk rakyat miskin dan para pengusaha kecil-kecilan. Biaya hidupnya adalah rata-rata pendapatan penduduk Uruguay, Rp 800.000, per bulan. Sementara yang $ 12,000 dia sumbangkan. Sampai didijuluki "presiden termiskin di dunia."
0 Komentar untuk "Pemimpin yang Rela Menjalani Hidup Miskin "