Blog in Learning

Dream to the Better Learning and Education

Menjaga Kelestarian Lingkungan

Manusia diberikan tugas oleh Allah untuk menjadi khalifah di bumi. Sebagai khalifah, manusia telah diberikan bekal berupa akal, penglihatan, pendengaran yang dapat digunakan untuk mempelajari berbagai ilmu pengetahuan. Ilmu dapat digunakan oleh manusia untuk menjalankan tugasnya sebagai khalifah di bumi. Tugas ini sangatlah berat, karena tugas ini merupakan tugas yang belum tentu dapat dijalankan oleh makhluk Allah yang lain. Manusia diberi tugas untuk memelihara dan melestarikan alam ini agar tercapai kemakmuran dan kebahagiaan bagi umat manusia itu sendiri. Manusia juga diberikan beban untuk memikul tanggungjawab kemakmuran bumi untuk kesejahteraan manusia.
Sementara itu, dengan tugas yang berat tersebut, manusia dilarang untuk berbuat kerusakan yang akan merugikan alam semesta. Apabila ini dilanggar, tentu akan berakibat buruk bagi kehidupan mereka sendiri. Jika lingkungan mengalami kerusakan, manusia harus bertanggungjawab terhadap kerusakan tersebut.
Akhir-akhir ini, telah tampak berbagai kerusakan di muka bumi. Baik itu kerusakan fisik maupun kerusakan non fisik. Kerusakan fisik berupa kerusakan alam, baik di daratan maupun di lautan. Adapun kerusakan non fisik dapat berupa kerusakan mental dan moral yang banyak terjadi di mana-mana.

Mari kita perhatikan terjemah Q.S. Ar-Rum ayat 41 – 42 berikut.
41.  Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).               
42. Katakanlah (Muhammad), “Bepergi-anlah di bumi lalu lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang dahulu. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah).”                

Ayat tersebut dimulai dengan z}aharal-fasa>du fi-ard{i () yang artinya adalah telah tampak kerusakan. Allah menjelaskan bahwa kerusakan telah tampak di depan mata kita. Kerusakan itu terjadi baik di darat maupun di laut. Jika kita telaah lebih dalam lagi, kita akan menemui berbagai bentuk kerusakan yang terjadi di bumi kita. Kerusakan di daratan misalnya, hutan-hutan yang menjadi paru-paru dunia, kini telah terkikis. Berbagai aktivitas yang merugikan hutan sering terjadi. Di antaranya adalah pembalakan liar, penggundulan hutan, perburuan hewan dan sebagainya. Berbagai aktivitas tersebut dapat mengakibatkan kerusakan yang terjadi pada hutan kita. Hutan yang semula berfungsi sebagai hutan lindung, kini telah beralih fungsi. Hutan yang berfungsi sebagai penahan banjir, kini telah gundul. Hutan yang berfungsi sebagai sumber oksigen, kini telah banyak berkurang. Akibat yang lebih jauh adalah munculnya pemanasan global, akibat makin berkurangnya hutan di bumi kita.
Kerusakan yang tampak di daratan tidak hanya menimpa hutan saja. Kita dapat menemukan kerusakan di sekitar kita, contohnya sungai yang telah tercemar. Sungai yang telah diciptakan oleh Allah untuk mengalirkan air ke muaranya, kini telah mengalami kerusakan. Banyak sungai yang telah tercemar. Bahkan pencemaran itu telah mencapai puncaknya. Air sungai tak lagi dapat dimanfaatkan dengan baik, karena telah mengandung limbah. Hal ini diakibatkan oleh perbuatan manusia yang kurang menyadari pentingnya menjaga kelestarian sungai di sekitar kita. Banyak di antara kita yang membuang sampah di sungai, padahal perbuatan itu sangat membahayakan bagi kehidupan kita sendiri.
Kerusakan di lautan tak kalah hebatnya. Lautan yang sumber kehidupan yang sangat bermanfaat bagi manusia, kini telah mengalami kerusakan. Banyak fakta yang menyebutkan tentang kerusakan terumbu karang. Kerusakan ini terjadi terus-menerus. Terumbu karang yang dijadikan sebagai habitat ikan-ikan mengalami kerusakan. Akibatnya, banyak ikan yang tidak mendapatkan tempat hidup yang layak. Berbagai usaha untuk melestarikan terumbu karang banyak dikampanyekan. Akan tetapi, kerusakan-kerusakan tersebut sepertinya sulit diperbaiki, karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaganya. Lebih parah lagi, kerusakan-kerusakan terjadi akibat kiriman limbah yang semakin hari semakin banyak, seolah-olah sulit dikendalikan.
Allah telah menyebutkan bahwa kerusakan-kerusakan yang terjadi di muka bumi merupakan akibat dari tangan-tangan manusia itu sendiri. Manusia yang diutus untuk menjadi khalifah, banyak yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik. Mereka justru melakukan kerusakan di daratan dan di lautan.
Banyaknya bencana yang terjadi, merupakan peringatan dari Allah agar manusia merasakan akibatnya. Allah tentu bermaksud baik. Setelah manusia merasakan akibat dari perbuatannya, manusia diharapkan kembali kepada ajaran Allah swt..
Berbuat kerusakan yang dilakukan oleh manusia telah terjadi sejak zaman dahulu. Perbuatan-perbuatan tersebut kemudian dijawab oleh Allah swt. dengan menimpakan berbagai bencana bagi mereka. Allah mengingatkan bahwa bencana yang terjadi bagi mereka merupakan akibat dari perbuatan manusia sendiri. Mereka tidak menyadari bahwa perilakunya merupakan kesalahan yang tidak dapat ditolerir lagi.
Bencana-bencana yang terjadi pada masa sekarang, menyegarkan kembali ingatan kita agar mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lalu tersebut. Kita harusnya belajar dari sejarah yang telah terjadi. Oleh karena itu, Allah swt. Memerintahkan kepada kita untuk melakukan perjalanan di muka bumi, sebagaimana difirmankan oleh Allah pada ayat 43 dari surah Ar-Ru>m ini.
Kata-kata qul si>ru> fil-ard}i merupakan satu perintah bagi kita untuk melakukan pengkajian sejarah masa lalu. Kita diperintahkan untuk mengeksplorasi peristiwa-peristiwa masa lalu tersebut. Betapa Allah swt. telah mengirimkan azab yang pedih bagi umat-umat terdahulu.
Kita dapat menyimak kisah di dalam Al-Qur’an tentang kezaliman yang telah dilakukan oleh kaum Nuh. Mereka telah melakukan kedurhakaan kepada nabinya. Akibatnya, Allah swt.  mengirimkan bencana yang menenggelamkan mereka. Itulah akibat kerusakan di bumi yang berawal dari ulah tangan manusia.
Kita juga mengetahui bagaimana keadaan kaum Saba. Awalnya negeri mereka merupakan negeri yang makmur. Daerah mereka merupakan daerah yang subur, sehingga mengeluarkan hasil bumi yang melimpah. Akan tetapi mereka tidak mau mensyukuri segala nikmat yang telah diberika oleh Allah swt.. Oleh karena itu, mereka mendapatkan siksaan dari Allah swt.. Negeri mereka dihancurkan dan kebun-kebun mereka tidak lagi menghasilkan buah-buahan yang baik. Keadaan berbalik, menjadi kebun-kebun yang menghasilkan buah-buahan yang pahit. Tentunya mereka tidak dapat lagi menikmati kesuburan negerinya. 
Banyak sekali azab yang didatangkan untuk memberikan pelajaran bagi orang-orang kafir yang berpaling dari Allah swt.. Di antaranya adalah bencana yang pernah menimpa kaum Lut, kaum Syuaib, kaum Soleh, dan sebagainya. Bencana alam yang dirasakan manusia seperti itu memang telah terjadi semenjak zaman dahulu. Ketika umat nabi-nabi terdahulu tidak memerhatikan seruan nabinya, Allah pun mengirimkan azab baginya.
Allah memerintahkan kepada umat Islam agar bepergian ke segala penjuru bumi, dalam rangka eksplorasi tentang kesudahan bangsa-bangsa terdahulu tersebut. Peristiwa masa lalu adalah pelajaran berharga bagi manusia. Kita harusnya sadar akan perbuatan kita selama ini. Sudahkah sesuai dengan petunjuk Allah bagi manusia. Apabila kita tidak mau memerhatikan petunjuk Allah dan melaksanakannya, tentu bencana dan kerusakan serupa akan menimpa kita.
Azab dan bencana itu terjadi karena kebanyakan manusia menyekutukan Allah swt.. Kebanyakan dari mereka adalah orang musyrik. Musyrik merupakan istilah bagi orang yang memercayai selain Allah swt., mereka juga menjadikan sesuau yang lain menjadi panutan atau tolok ukur. Demikian pula sikap mereka pada alam semesta.
Hubungan mereka terhadap alam semesta bukan lagi menggunakan aturan dan petunjuk Allah swt.. mereka memperturutkan hawa nafsunya. Pada saat ini banyak ditemua para pemuja kapitalisme, sosialisme dan sebagainya.
Atas nama kemakmuran pribadi, kaum kapitalis dengan senang hati melakukan apa pun untuk mendapatkan keuntungan material yang lebih besar. Hal ini dilakukan tanpa memerhatikan kondisi lingkungan. Akibatnya, kerusakan pun tidak dapat dihindari.
Banyak bencana yang terjadi karena kecerobohan manusia. Mulai dari pencemaran limbah, kerusakan terumbu karang dan biota laut, hingga kebocoran pipa gas dan semburan lumpur. Hal itu merupakan contoh kecil dari kerusakan yang terjadi di daratan maupun lautan.
Mereka bukannya orang yang tidak percaya terhadap Tuhan, namun mereka lebih memperturutkan hawa nafsunya dan kepandaian mereka. Akibatnya, hanya berkeinginan untuk mendapatkan keuntungan yang besar, tanpa memerhatikan kondisi lingkungan. Sikap seperti inilah yang digolongkan sebagai orang musyrik.

Pemanasan global merupakan salah satu akibat buruk dari perubahan cuaca dan iklim yang tentu akan membahayakan manusia. Diskusikan cara-cara yang dapat kita lakukan untuk mencegah terjadinya pemanasan global (global warming) tersebut!
source image: gedepangrango.org


Share this article :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Menjaga Kelestarian Lingkungan"

Terima Kasih Sudah Berkomentar
 
Template By. Kunci Dunia
Back To Top