Jelang Puasa bagai Robot

Puasa 1434 H tahun ini bertepatan dengan masa liburan sekolah. Awal puasa terhitung masing merupakan hari libur sekolah. Biasanya jika hari-hari liburan, tempat-tempat wisata akan penuh sesak dengan pengunjung. Jalanan macet oleh lalu lintas wisatawan dari berbagai kota. Mereka mengunjungi pantai, pegunungan dan tempat-tempat lain yang menarik untuk dikunjungi. Itulah gambaran ketika masa liburan tiba.
Tahun ini, masa akhir liburan sekolah ditandai dengan awalnya bulan Ramadan. Walau terhitung masih liburan, apakah jalanan masih macet seperti biasanya? Entahlah. Mungkin masyarakat terkonsentrasi untuk menunaikan ibadah puasa di bulan ini. Mencari kekhusyukan dan berkan Ramadan.
Berbeda dengan aktivitas saya sebagai salah satu guru di sebuah sekolah negeri di Kota Solo. Sekolahku termasuk salah satu sekolah plus, yang pada masa kepemimpinan Jokowi, ditunjuk sebagai salah satu sekolah yang menampung siswa-siswi dari keluarga miskin di Kota Solo.
Ya, Di Jakarta, Jokowi dikenal dengan program KJS (Kartu Jakarta Sehat) dan KJP (Kartu Jakarta Pintar). Begitu pula di Solo, ia dikenal dengan program serupa. PKMS dan BPMKS, keduanya mirip KJS dan KJP. Untuk bidang pendidikan, memiliki program BPMKS (Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta). Salah satu ujud dari BPMKS adalah ditunjuknya 10 sekolah SMP Negeri untuk menampung pelajar yang memegang kartu BPMKS ini. Termasuk di dalamnya adalah sekolahku.
Masa Liburan bukanlah untuk bersenang-senang
Bagi guru, hari libur bukanlah hari untuk bersenang-senang. Pada hari-hari ini, merupakan hari-hari penerimaan peserta didik baru. Karena sekolah tempat aku mengabdi adalah sekolah Plus, maka yang diperbolehkan menjadi murid di sini adalah siswa yang miskin dari penduduk asli kota Solo. Seluruh sekolah menyiapkan diri untuk melayani orang tua yang ingin mendaftarkan anaknya sebagai siswa di sekolah yang baru.

Selesai masa pendaftaran dilanjutkan dengan kegiatan Masa Orientasi Sekolah (MOS) untuk siswa baru. Biasanya, kegiatan MOS dilaksanakan di awal-awal tahun pelajaran. Jika tahun ini, ajaran baru dimulai pada 15 Juli 2013, maka sudah barang tentu, MOS juga akan dimulai pada tanggal tersebut.
Namun tidak dengan tahun ini, MOS tidak dilaksanakan pada saat awal tahun pelajaran. Mengapa? Karena awal tahun pelajaran sudah berada di bulan Ramadan. Dengan demikian MOS diajukan, pada satu minggu menjelang Ramadan.

Lagi-lagi, saya menjadi orang yang terlibat langsung dengan kegiatan Orientasi siswa. Walaupun hanya dilaksanakan 3 hari, namun capeknya luar biasa. Apalagi diakhiri dengan bermalam di sekolah. Sebuah kegiatan yang diperuntukkan khusus bagi siswa baru, diformat sedemikian rupa hingga dapat disajikan degnan baik bagi siswa baru. Selamat datang siswa-siswi baru SMP Negeri 25 Surakarta. Kami bangga dengan kalian.
Lalu apa kaitannya dengan judul di atas? "Jelang Puasa bagai Robot"? Robot adalah sebuah alat ciptaan manusia yang disuruh melakukan suatu tugas tertentu. Robot ada yang diminta untuk bekerja terus menerus, karena robot tak memiliki rasa lelah. Itulah yang terjadi dengan aktivitasku jelang bulan Ramadan tahun ini. aktivitas sekolah yang menyita tenaga yang luar biasa. Di saat kebanyakan siswa sedang liburan, namun aktivitas justru menyita waktu, tenaga dan pikiran. Belum lagi ditambah dengan tugasku dalam menyiapkan diri di bulan Ramadan yang suci ini.
Namun, alhamdulilah, dengan rida Allah swt, semuanya dapat berjalan dengan lancar. Memulai bulan puasa hari pertama dengan lancar, serta merasakan nikmatnya berpuasa. Saya teringat dengan salah satu kesan dari murid saya yang juga seorang mualaf. Ketika ia, pertama kali dikenalkan puasa oleh neneknya, ia sempat berujar "ternyata puasa itu enak ya". Ternyata inilah, kenikmatan berpuasa. Jika kita dulunya menjadi orang yang belum mengenal puasa, karena berbeda keyakinan, mungkin kita menganggap puasa itu memberatkan. Namun, setelah kita jalani, akan terasa nikmatnya berpuasa itu. Benar kata sebuah ungkapan. "Shumu tasihhu" Berpuasa itu menyehatkan.