Nabi Isa a.s.
lahir tidak seperti bayi pada umumnya, berasal dari sepasang suami dan istri.
Nabi Isa a.s terlahir dari seorang gadis yang amat rajin beribadah kepada Tuhan
Allah swt. dan kehidupannya jauh dari laki-laki.
Tuhan Maha
Pencipta. Berlaku apa pun tidak ada yang mustahil, termasuk menjadikan gadis
Maryam hamil lalu melahirkan bayi laki-laki.
Maryam gadis yang
taat beribadah dan tidak mengenal laki-laki pada suatu malam bermimpi didatangi
Malaikat Jibril. Malaikat Jibril berkata, ”Maryam atas izin Allah kamu akan
hamil kemudian melahirkan seorang bayi laki-laki.
Setelah bangun
dari mimpinya, Mayam sangat sedih. Dirinya yang tidak pernah bergaul dengan
laki-laki, tetapi akan hamil dan melahirkan bayi. Apa kata orang-orang di
sekitarnya terhadap dirinya? Maryam amat gundah lalu memohon petunjuk kepada
Tuhan Allah swt. sebagaimana dijelaskan oleh kitab suci Al-Quran pada surah Ali
Imran ayat 41 seperti berikut ini.
Dia (Maryam)
berkata, “Ya Tuhanku, bagaimana mungkin aku akan mempunyai anak, padahal tidak
ada seorang laki-laki pun yang menyentuhku?” Dia (Allah) berfirman,
“Demikianlah Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki. Apabila Dia hendak
menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah
sesuatu itu.
Oleh karena semua
itu adalah kehendak Allah swt. Maryam pun bertawakal, pasrah diri kepada kehendak-Nya.
Tidak lama
kemudian Maryam pun hamil. Peristiwa tersebut telah diterima dengan ikhlas oleh
Maryam, tetapi tidak oleh orang-orang di sekitarnya. Orang-orang mencemooh
Maryam sebagai gadis hina. Cemoohan tersebut datang berkali-kali.
Sebagai manusia kesabaran
Maryam pun ada batasnya. Menjelang kelahiran bayinya, Maryam meninggalkan Baitul
Makdis tempat dirinya hidup bersama ayah asuhnya, yaitu Nabi Zakaria menuju ke tempat asalnya, yakni
Desa Annasirah.
Merasa akan
melahirkan, Maryam pergi meninggalkan rumah menuju tempat yang sepi jauh dari
keramaian dan sampailah ia di sebuah pohon kurma. Di bawah pohon kurma tersebut
Maryam melahirkan seorang bayi laki-laki. Bayi laki-laki itu diberi nama Isa Al-Masih sesuai pesan Malaikat
Jibril.
Tempat lahir Isa
Al-Masih tersebut diberi nama bait
al-lahmi. Orang-orang menyebutnya bait
lehem dan kemudian menjadi Betlehem.
Peristiwa
kelahiran Isa Al-Masih tersebut berlangsung pada tahun 622 sebelum Masehi.
Berita kelahiran
Isa Al-Masih yang dirahasiakan tersebut tersiar juga kepada orang-orang di
sekitarnya. Orang-orang di sekitar Maryam merasa malu mendengar peristiwa aib tersebut
lalu mereka pun mencemoohnya.
Maryam ikhlas
menerima cemoohan dari orang-orang di sekitarnya. Maryam tidak menjawab, tetapi
hanya minta kepada orang-orang yang datang untuk bertanya kepada Isa Al-Masih,
bayi yang baru saja dilahirkan.
Dengan izin Tuhan
Allah swt. Isa Al-Masih dapat berkata-kata dan memberi penjelasan kepada
orang-orang yang datang, sebagaimana tercantum dalam kitab suci Al-Quran surah
Maryam ayat 30 berikut.
Dia (Isa) berkata, “Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi.
Isa Al-Masih
tumbuh menjadi anak yang baik. Isa Al-Masih menjadi anak yang cerdas, hormat,
suka menolong, dan taat beribadah.
Pada usia tiga
puluh tahun Isa Al-Masih diangkat menjadi rasul. Peristiwa tersebut berlangsung
di Gunung Zaitun. Waktu itu, Isa Al-Masih bersama ibunya. Malaikat Jibril
datang menyampaikan wahyu dari Tuhan Allah swt. Kepada Isa Al-Masih a.s.
Setelah menerima
wahyu dari Tuhan Allah swt. sebagai wujud kerasulannya, Isa Al-Masih
menyampaikan kepada orang-orang. Kumpulan wahyu yang diterima oleh Nabi Isa Al-Masih dinamakan kitab
suci Injil.
Kitab suci Injil
berisi ajaran tauhid, yaitu mengesakan Tuhan Allah swt. Selain itu, kitab suci
Injil juga mengabarkan akan datangnya hari kiamat dan seorang rasul terakhir
yang menyempurkan ajaran-ajaran rasul sebelumnya. Rasul terakhir tersebut
bernama Ahmad atau Muhammad.
Kitab suci Injil
merupakan mukjizat Nabi Isa a.s. dari Tuhan Allah swt.
Tidak hanya Injil
mukjizat Nabi Isa Al-Masih, tetapi juga kecerdasan, kemampuan, dan doanya.
1. Mukjizat Kecerdasan
Kecerdasan Nabi Isa Al-Masih luar biasa dengan
ditandai sebagai bereikut. Waktu bayi mampu memberi penjelasan kepada orang-orang
mencemooh ibunya. Mampu
menebak barang yang disembunyikan di dalam kantong.
2. Mukjizat Kemampuan
Nabi Isa memiliki kemampuan luar biasa
dengan ditandai sebagai berikut. Membuat burung dari tanah mampu terbang. Menyembuhkan
orang berpenyakit kusta dan buta.
3. Mukjizat Doa
Doa Nabi Isa dikabulkan Tuhan, seperti
berikut. Menghidupkan orang yang sudah mati.
Menurunkan
makanan dari langit. Tabah dalam
menghadapi cobaan sewaktu menyampaikan ajaran kitab sucinya, yaitu Injil.
Ajaran nabi Isa
Al-Masih menyempurnakan ajaran Nabi Musa a.s. Waktu itu banyak pendeta yang
menyelewengkan ajaran ajaran Nabi Musa untuk kepentingannya sendiri. Para pendeta
mengajarkan bahwa berkorban kepada pendeta sama artinya dengan berkorban kepada
Tuhan Allah swt. Maka dari itu, pendeta menjadi kaya sedangkan kaumnya miskin.
Nabi Isa Al-Masih
terus menyampaikan ajaran kepada orang-orang meskipun harus menghadapi para
pendeta yang tidak senang kepada dirinya. Kaum Yahudi telah terhasut para
pendeta sehingga tidak percaya kepada ajaran Nabi Isa Al-Masih a.s. yang benar.
Hanya beberapa orang yang bersedia mengikuti ajaran Nabi Isa Al-Masih.
Orang-orang yang mengikuti ajaran Nabi Isa Al-Masih tersebut dinamakan Hawariyun.
Nabi Isa dalam
menyampaikan ajaran mengalami hambatan paling berat. Hambatan itu tidak datang
dari orang lain, tetapi dari salah seorang pengikutnya, yaitu Yahuda (Yudas Iskariot).
Yahuda menghasut orang-orang Yahudi supaya membunuh Nabi Isa.
Usaha pembunuhan
terhadap Nabi Isa Al-Masih benar-benar dilakukan oleh orang-orang Yahudi.
Orang-orang Yahudi mengejar Nabi Isa dan para pengikutnya hingga nyaris
tertangkap. Tuhan Allah swt. menyelamatkan
Nabi Isa dari ancaman orang-orang Yahudi dengan mengangkat ke langit. Sebagai
gantinya, Tuhan Allah swt. mengubah wajah Yahuda mirip wajah Nabi Isa.
Orang-orang
Yahudi mengira telah menangkap Nabi Isa yang sebenarnya adalah Yahuda lalu
membunuhnya dengan cara disalib di papan
atau kayu.
0 Komentar untuk "Kisah nabi Isa a.s."