Sobat blogger jangan tertawa ya saat membaca posting ini. Cerita nih saat hari pertama kita orang puasa, eh bukan, kayak upin ipin aja. Jadi gini nih.. waktu pertama kali aku ikut nginep di hotel bintang lima. Ada acara festival blogger asean.. hehe. Mantap kan.
Waktu itu, masuk ke ruangan nginep di hotel, tempatnya sepi,
gak ada teman. Sebenarnya sekamar bertiga sama blogger dari lamongan dan balik
papan. Tapi, mereka belum dating. Karena kamarnya masih gelap, aku mencari
sumber penghidupan lampu alias saklar. Ketemu deh.. langsug aja aku coba ceklak
ceklik. Eh lampunya gak mau idup.. aku coba berkali-kali juga gak idup. Duhh,
hatiku berdebar-debar, gimana ya.. cara ngidupinnya.
Mau Tanya teman, blm dating. Mau nunggu temen, malu ntar
dikira, saya udah dating dari tadi kok blm ngidupin lampunya, sih..
Akhirnya aku telepon petugas hotel, aku pilih bagian room
service.
Disapa sapa petugas hotelnya “Good evening, this is service
room.” kata petugas hotel, dengan nada suara seorang wanita.
Aku jawab deh: “good evening, miss..” haha gayanya sok pake
bhs inggris, padahal ya bisa-bisa dikit doang sih.
“What can I do for you” kira kira begitu jawabnya
“I’m now in romm 311,” aku bilang begitu, tapi selanjutnya
ngomong pake Indonesia “ini lampunya cara menghidupkannya gimana, kok mati
semua”
“Oke akan kami bantu untuk menghidupkannya”
Tak lama kemudian petugas hotel dating, setelah ketok pintu
dan aku bukakan. Dating seorang bapak-bapak yang sepertinya operator bagian
pelayanan. Setelah salaman langsung aja aku certain kenapa lampunya gk hidup?
“Ini pak, lampunya mati gimana cara ngidupinnya?”
“mohon maaf mas, saya minta pinjam kunci kamarnya.”
“Ini pak, kunci kamarnya.” Kata saya sambil nyerahin lampu
ke bapak itu.
“begini pak, yang ini kunci kamar, dan yang ini adalah untuk
lampu.” Kata si bapak sambil memasukkan gantungan kunci ke dalam kotak di
samping sakelar lampu.
“Sama-sama mas”
Di dalam hati sambil bergumam. “oh, lha saya kira itu kunci
ada gantungannya, ternyata kuncinya untuk pintu kamar, sedangkan gantungannya
untuk menghidupkan lampu,” sambil tersenyum-senyum sendiri. Maklum lah -meminjam
istilah mas Tukul Arwana - “KATROK.”
0 Komentar untuk "Cerita tentang Teknologi lampu Hotel"