Beberapa hal yang mengalami perubahan pada kurikulum baru mendatang sebagai berikut.
1. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran tidak lagi eksploratif terfokus seperti pada KTSP 2006. Pada kurikulum baru ini, siswa lebih aktif berobservasi pada lingkungan pendidikannya.
2. Jumlah Mata Pelajaran
Jumlah Mata Pelajaran yang diajarkan pada pendidikan dasar terutama SD sebanyak 7 mapel. Pendidikan Dasar merupakan aspek penting dalam proses pendidikan selanjutnya. Diakui bahwa pendidikan dasar ini menjadi pijakan bagus atau tidaknya proses pendidikan berikutnya.
- pendidikan agama,
- pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan,
- Bahasa Indonesia,
- matematika,
- seni budaya dan prakarya,
- pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan,
- Pramuka
Khusus Pramuka, akan menjadi ekstrakurikuler wajib yang menjadi salah satu indikator penilaian, karena berkaitan dengan skil, keterampilan, dan kompetensi siswa.
3. Jumlah Jam Pelajaran
- SD = 35 menit
- SMP = 40 menit
- SMA = 45 menit
Banyak jam pelajaran per minggu
- SD: Kelas I = 30 jam, kelas II= 32 jam, kelas III=34 jam, kelas IV, V,VI=36 jam
- SMP = 38 jam
- SMA = 39 jam
4. Pendekatan Kurikulum Tematik di SD-SMPPendekatan kurikulum yang paling kritikal dan krusial berada pada pendidikan dasar SD dan SMP. Jika pendidikan di SD bagus, ke belakangnya juga akan bagus. Di SD-SMP digunakan pendekatan tematik integratif dalam semua mata pelajaran. Konsep ini merupakan metode pembelajaran yang didasarkan atas tema-tema.
Dalam satu tema yang diangkat akan merambah ke mata pelajaran lain.
“Misalkan pelajaran Bahasa Indonesia, guru mengambil tema sungai. Ada pendekatan observasi seperti apa sungai, apa isinya, kenapa bisa mengalir, dan sebagainya. Semua pendekatan tersebut akan mengarah kepada semua mata pelajaran, Bahasa Indonesia, Sains, Agama, dan Matematika,” jelas Menteri Nuh.
Ada enam mata pelajaran yang akan diajarkan di SD. Yaitu Bahasa Indonesia, PPKn, Agama, Matematika, dan muatan lokal yang dibagi dua: prakarya dan pendidikan jasmani dan olahraga kesehatan.
Dalam enam mata pelajaran yang terintegrasi secara tematik ini, siswa tidak perlu lagi membawa puluhan buku ke sekolah setiap harinya. Ada integrasi pembelajaran di dalamnya. Perubahan kurikulum ini, siswa tidak lagi terkungkung di dalam kelas ataupun laboratorium. Setiap apa yang dilihatnya akan menjadi bahan belajarnya, dan menjadikan guru bukan satu-satunya sumber belajar.
Dalam satu tema yang diangkat akan merambah ke mata pelajaran lain.
“Misalkan pelajaran Bahasa Indonesia, guru mengambil tema sungai. Ada pendekatan observasi seperti apa sungai, apa isinya, kenapa bisa mengalir, dan sebagainya. Semua pendekatan tersebut akan mengarah kepada semua mata pelajaran, Bahasa Indonesia, Sains, Agama, dan Matematika,” jelas Menteri Nuh.
Ada enam mata pelajaran yang akan diajarkan di SD. Yaitu Bahasa Indonesia, PPKn, Agama, Matematika, dan muatan lokal yang dibagi dua: prakarya dan pendidikan jasmani dan olahraga kesehatan.
Dalam enam mata pelajaran yang terintegrasi secara tematik ini, siswa tidak perlu lagi membawa puluhan buku ke sekolah setiap harinya. Ada integrasi pembelajaran di dalamnya. Perubahan kurikulum ini, siswa tidak lagi terkungkung di dalam kelas ataupun laboratorium. Setiap apa yang dilihatnya akan menjadi bahan belajarnya, dan menjadikan guru bukan satu-satunya sumber belajar.
0 Komentar untuk "Perubahan Kurikulum 2013"