Blog in Learning

Dream to the Better Learning and Education

Kisah Nabi Ayub.a.s.


Kisah Nabi Ayub a.s. tertulis dalam kitab suci Al-Quran, yaitu surah ke-121, Al-Anbiya’ ayat 83—84 berikut ini.

Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, “(Ya Tuhanku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.”
Maka Kami kabulkan (doa)nya, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan (Kami lipat gandakan jumlah mereka) sebagai suatu rahmat dari Kami, dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Kami.

Nabi Ayub a.s. seperti pendahulunya, yaitu Nabi Ibrahim a.s. taat dan patuh terhadap perintah Allah swt.  Nabi Ayub a.s. adalah nabi yang kaya raya dan mempunyai beberapa putra yang tampan dan berakhlak mulia. Harta benda yang melimpah dan putranya yang tampan tidak mengurangi sedikit pun ibadah beliau kepada Allah swt. Nabi Ayyub suka menolong orang yang menderita atau yang memerlukan. Maka dari itu, lengkaplah sudah kemuliaan Nabi Ayub a.s!

Nabi Ayub a.s. adalah nabi yang sabar dan tabah. Kesabaran dan ketabahannya tercermin pada sikapnya yang selalu tawakal atau ikhlas menerima ujian dari Allah swt. berupa penderitaan yang menimpa dirinya.  
Ujian atau cobaan dari Allah swt. kepada Nabi Ayub a.s. adalah sebagai berikut.
1.   Musibah Kebakaran     
Nabi Ayub a.s. hidup serba berkecukupan. Ia memiliki banyak harta benda. Meskipun kaya raya, Nabi Ayub a.s. tidak sombong. Beliau menolong orang yang menderita atau yang memerlukan.  
Namun, pada suatu hari Nabi Ayub a.s. menerima musibah, rumahnya terbakar sehingga menghanguskan semua harta benda yang dimilikinya. 
Nabi Ayub a.s. hidup miskin. Meskipun begitu, Nabi Ayub a.s. sabar dan tabah menerima ujian tersebut. Beliau tetap taat dan patuh menjalankan perintah Tuhan Allah swt.

2.   Kematian Anak-Anak yang Dicintainya
Nabi Ayub a.s. adalah nabi yang sangat bahagia. Memiliki harta benda melimpah dan putra-putra yang  saleh.
Namun, pada suatu waktu putra yang amat dicintainya mati satu demi satu sehingga habis.
Tinggal dirinya dan istrinya yang hidup. Sepi rumahnya karena ditinggalkan oleh putra-putra yang sangat disayanginya! Namun begitu, Nabi Ayub a.s. tetap tegar. Beliau masih taat dan patuh pada perintah Tuhan Allah swt.

3.   Terjangkit Penyakit Kulit
Kehilangan harta benda sehingga menjadi miskin, tidak berputra merupakan ujian yang sangat berat yang dapat membuat seseorang putus asa. Namun, tidak untuk Nabi Ayub a.s. Hidup miskin dan tidak berputra merupakan ujian dari Tuhan Allah swt. yang terdapat hikmah di baliknya. Oleh karena itu, beliau tetap sabar dan tabah.
Rupanya musibah bertubi-tubi yang ditimpakan kepada Nabi Ayub a.s. belum cukup bagi Tuhan Allah swt. untuk mengukur ketakwaannya. Nabi Ayub a.s. diuji lagi dengan keadaan yang mengerikan. Nabi Ayub a.s. terjangkit penyakit kulit. Seluruh anggota badannya. Kulit badannya terlihat menjijikkan. Selain menjijikkan, dari kulit badannya mengeluarkan bau busuk. Tidak seorang pun yang mendekat, kecuali istrinya, Rahmah yang masih setia mendampingi Nabi Ayub a.s.

4.   Hidup Sendiri dalam Pengasingan
Keadaan Nabi Ayub a.s. yang menjijikan tidak segera kunjung sembuh. Orang-orang dulu bersahabat dengan beliau menjauhi karena jijik dan khawatir tertular. Pada suatu hari, oleh orang-orang di sekitarnya Nabi Ayub diasingkan ke suatu tempat di padang pasir karena khawatir penyakitnya akan menjadi wabah.
Rahmah adalah istri yang sangat setia. Rahmah menjual rambut di kepalanya untuk belanja guna merawat suaminya yang sakit.   
Sudah bertahun-tahun, penyakit Nabi Ayyub tidak kunjung sembuh, Rahmah pun kesal.
Pada suatu hari Rahmah pergi meninggalkan Nabi Ayub a.s. Akhirnya Nabi Ayub hidup sendiri di pengasingan.
Penderitaan Nabi Ayub semakin bertambah karena harus menghadapi hidup yang amat menderita sendirian. Nabi Ayub a.s. pernah bersumpah jika sembuh nanti beliau akan memukul istrinya sebanyak seratus kali.
Nabi Ayub a.s. benar-benar orang yang sabar dan tabah. Dirundung berbagai musibah, tetap beribadah, bahkan semakin meningkat. Tiada henti Nabi Ayyub berdoa untuk kesembuhan penyakitnya. Kisah  tersebut dijelaskan dalam Alquran, surah Sad ayat 41—43 berikut.

Dan ingatlah akan hamba Kami Ayub ketika dia menyeru Tuhannya,
 “Sesungguhnya aku diganggu setan dengan penderitaan dan bencana.”
42. (Allah berfirman), “Hentakkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum.”
Dan Kami anugerahi dia (dengan mengumpulkan kembali) keluarganya dan Kami lipatgandakan jumlah mereka, sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang berpikiran sehat.

Nabi Ayuub a.s. orang patuh pada Tuhan Allah swt. Sewaktu ditinggal istrinya di pengasingan karena menderita penyakit kulit beliau bersumpah atau berjanji akan memukul istrinya sebanyak seratus  kali jika  sembuh nanti. Nabi Ayub a.s. tetap memenuhi  janjinya meskipun harus membuat sakit istrinya. Akan tetapi Nabi Ayub melaksanakan janjinya tidak dengan dendam, tetapi dengan bijaksana, seperti yang tercantum dalam Al-Quran surah Sad ayat  44 berikut.

Dan ambillah seikat (rumput) dengan tanganmu, lalu pukullah dengan itu dan janganlah engkau melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sungguh, dia sangat taat (kepada Allah).
    

Share this article :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Kisah Nabi Ayub.a.s. "

Terima Kasih Sudah Berkomentar
 
Template By. Kunci Dunia
Back To Top