Blog in Learning

Dream to the Better Learning and Education

ASEAN di Dadaku (part 5): ASEAN Milik Kita.

Hari ini, Kamis (22/8) hari terakhir Lomba Blog ASEAN yang digelar oleh Komunitas Blogger ASEAN. Dua hari berikutnya, (24/8) digelar seminar Sosialisasi Komunitas ASEAN 2015 di Jakarta. 

Pada bagian ke-5 ini, membahas tentang Komunitas ASEAN milik masyarakat. Komunitas ASEAN berasal dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat.
Pada tulisan ini akan saya rangkum tentang integrasi ASEAN di tingkat grassroot / masyarakat. Tulisan ini diikutkan dalam Lomba Blog ASEAN tahun 2013 dalam rangka menyongsong Komunitas ASEAN 2015. Apa dan bagaimanakah integrasi ASEAN di tingkat masyarakat?

Apakah ASEAN sudah menjadi bagian dari masyarakat? 
Salah satu pilar yang menjadi instrumen untuk mengintegrasikan ASEAN di tingkat masyarakat adalah Komunitas Sosial Budaya. Seperti kita ketahui, budaya ASEAN sangat beragam. Keanekaragaman budaya ASEAN ini merupakan salah satu kekayaan ASEAN. Budaya yang beranekaragam seringkali menimbulkan gesekan di masyarakat. Namun, keragaman budaya ASEAN diharapkan tidak memicu konflik di dalamnya. Kita tidak boleh memposisikan keragaman budaya ASEAN sebagai salah satu alasan untuk menyulut konflik antarnegara. 
Sebaliknya, keragaman budaya ASEAN diharapkan bisa menjadi instrumen integrasi ASEAN di masa mendatang. Masyarakat ASEAN perlu memberikan apresiasi yang tinggi terhadap budaya ASEAN. Masyarakat Indonesia selain mengenali budayanya sendiri diharapkan juga dapat mengenali budaya negeri tetangga kita di ASEAN. Kita tidak boleh hanya merasa memiliki Indonesia. Namun, perlu dikembangkan dengan rasa memiliki ASEAN. Karena ASEAN itu milik kita. ASEAN bukan hanya urusan pemerintah pusat saja. ASEAN juga menjadi bagian tak terpisahkan dari kita. Kita bisa mengenal ASEAN, terutama lewat budayanya. Oleh karena itu, komunitas budaya ASEAN perlu dibentuk untuk mendorong apresiasi positif antar bangsa ASEAN. 
Jika kita berbicara Indonesia, juga berbicara Malaysia, Thailand, dan sebagainya. Mungkin, kita seringkali masih memiliki sikap yang tidak baik terhadap negara lain. Namun, dengan komunitas ASEAN, kita tidak boleh lagi membeda-bedakan negara satu dengan lainnya di ASEAN. Indonesia, Malaysia, Thailand, Filiphina, Myanmar, Vietnam, Laos, SIngapura, Brunei Darusalam, dan Kamboja semuanya adalah ASEAN. Kita sebagai warga negara Indonesia adalah warga ASEAN, Sudahkah kita memiliki rasa ASEAN. Oleh karena itu, sebagai warga masyarakat Indonesia, mari kita tumbuhkan rasa ke-ASEAN-an kita. Sekali lagi, ASEAN itu milik kita. Tidak ada diskriminasi terhadap bangsa lain. Inilah komunitas Sosial dan Budaya yang menyatukan ASEAN. ASEAN dapat menjadi besar karena keragaman budaya. ASEAN menjadi kuat karena budaya. Kualitas ASEAN akan ditentukan oleh kualitas budayanya. 
Oleh karena itu, mari kita mengenali budaya ASEAN. Bagi Anda yang sering pergi ke luar negeri, bolehlah kita berlibur ke Eropa, Australia, US. Namun, seberapa sering kita pergi ke negara lainnya, dibanding dengan negara-negara di ASEAN. Tahukah anda, ASEAN telah memiliki kerjasama untuk membebaskan visa kunjungan singkat bagi warganya. Jadi, kalau kita ingin pergi ke negara-negara ASEAN,saat ini sudah bebas visa.
Blogger ASEAN mengunjungi Candi Sukuh di Solo
Bagaimanakah bisa ASEAN menjadi milik kita?
Sudah saya singgung di depan, bahwa ASEAN itu milik masyarakat. Komunitas ASEAN 2015 tidak lagi memposisikan ASEAN sebagai urusan pemerintah tiap negara. Namun, kerjasama ASEAN juga menjadi milik masyarakat ASEAN.
Setidaknya ada tiga hal yang menjadi catatan saya dalam hal integrasi ASEAN berbasis masyarakat. Tiga hal tersebut adalah  pembebasan visa kunjungan singkat antar negara ASEAN, pemberdayaan UKM dan Komunitas Blogger ASEAN. Ketiganya mewakili 3 pilar utama Komunitas ASEAN.

a. Pembebasan Visa Kunjungan Singkat 
Visa merupakan salah satu bentuk kerjasama antar negara ASEAN dalam sebuah Komunitas. Saya sendiri tidak tahu apa itu visa. Karena saya belum pernah pergi ke luar negeri. Ke negara ASEAN pun juga belum pernah. Kira-kira kapan, ya, saya bisa bertamu ke negeri tetangga. Ehmm,
Nah, setiap kita berkunjung ke negara-negara ASEAN, kita dibebaskan untuk visa kunjungan singkat. Kerjasama ini telah terjalin dengan baik di antara negara-negara ASEAN. Ayo, kita kenali ASEAN kita. Ayo kita kunjungi ASEAN. Hehe, ngajak-ngajak, padahal belum pernah juga e...

b. Pemberdayaan UKM 
Ini soal ekonomi. UKM-UKM di ASEAN bersatu dalam satu komunitas dan pemberdayaan. Pada postingan sebelumnya, telah saya singgung tentang pemberdayaan UKM di ASEAN. Pemerintah negara-negara ASEAN bekerjasama untuk bersama-sama mengembangkan UKM ini. Mungkin inilah rahasianya mengapa ekonomi ASEAN bisa tumbuh dengan baik. UKM kan, lebih tangguh daripada industri besar.

c. Komunitas Blogger ASEAN 
Nah, ini nih, yang paling penting. Komunitas Blogger ASEAN menjadi ujung tombak integrasi komunitas budaya di ASEAN. Komunitas Blogger sangat konsen terhadap perkembangan pariwisata ASEAN. Komunitas Blogger ASEAN sangat mendukung integrasi ASEAN dalam Komunitas ASEAN 2015. Baru saja Komunitas Blogger ini mengadakan Festival Blogger di Solo, Jawa Tengah. Tema yang diambil dalam Festival ini adalah tema budaya. Kota Solo yang memiliki simbol budaya berupa Keraton menjadi salah satu titik perhatian para blogger ASEAN. Blogger diajak untuk mengenal budaya ASEAN dan ikut mengembangkan pariwisata ASEAN.

Akhirnya, demikian tulisan saya yang berjudul ASEAN di Dadaku. ASEAN milik kita. Kita adalah bagian tak terpisahkan dari ASEAN. Mari kita jaga ASEAN. Mari kita rawat ASEAN. ASEAN memiliki satu slogan One Vision, One Identity, One Community. We are ASEAN.




Share this article :
+
Previous
Next Post »

Related Post

2 Komentar untuk "ASEAN di Dadaku (part 5): ASEAN Milik Kita."

Mungkin, kita seringkali masih memiliki sikap yang tidak baik terhadap negara lain >>>> Maaf kok kayaknya saya tidak setuju dg kalimat ini mas.

Menurut saya orang Indonesia adalah orang-orang yang santun, insyaallah.

Terima kasih atas kunjungan dan sumbang saran pendapatnya.
Insya Allah kita menunjukkan jatidiri kita sebagai orang yang santun, toleran dan penuh hormat kepada bangsa lain. Amin.

Terima Kasih Sudah Berkomentar
 
Template By Kunci Dunia
Back To Top