
Seiring dengan kemunduran peradaban Islam, banyak sumber-sumber ilmu yang
hilang dan musnah. Musnahnya buku-buku dan kitab-kitab yang menjadi rujukan
peradaban Islam pada masa lalu telah membawa Islam kepada kemunduran.
Umat islam mulai tersadar akan kemundurannya seiring dengan bergulirnya
imperialisme dan kolonialisme Barat pada Dunia Islam. Wilayah-wilayah Islam
telah banyak dijajah oleh bangsa-bangsa Barat, sehingga umat Islam semakin
terdesak dan tidak memiliki kebebasan untuk mengembangkan peradaban Islam.
Kedatangan Napoleon Bonaparte ke Mesir (tahun 1798 – 1801) telah membuka
mata Umat Islam, khususnya Mesir dengan kelemahan dan kemunduran mereka.
Napoleon Bonaparte memperkenalkan ide-ide baru yang belum banyak dikenal di
dunia muslim, yakni ide pemerintahan dengan sistem republik, ide persamaan
(egalite) dan kebangsaan (nasionalisme).
Dalam perkembangan Islam moderan dikenal nama-nama tokoh seperti
Jamaluddin Al-Afghani, Muhammad Abduh, Muhammad Rasyid Ridha, Sayid Ahmad Khan
maupun KH. Ahmad Dahlan. Nama-nama itu tentulah yang sudah tidak asing lagi di
dunia Islam, baik nasional maupun internasional. Pengaruh yang dikembangkan
oleh tokoh-tokoh di atas mampu mengubah haluan pemikiran Islam pada zamannya.
Arti modern menurut kamus besar
Indonesia, yaitu terbaru, mutakhir. Dapat pula berarti sikap dan cara berpikir
serta bertindak sesuai dengan tuntutan zaman. Islam pada masa modern adalah
perkembangan Islam yang terbaru atau mutakhir Masa ini merupakan masa modernisasi
atau pembaruan bagi dunia Islam. Istilah pembaruan sendiri berasal dari bahasa
Arab yang dikenal dengan istilah tajdid. Adapun masa ini merupakan
rentang waktu antara tahun 1800 M hingga sekarang.
Islam pada masa modern ditandai dengan
kesadaran akan kelemahan-kelemahan umat Islam khususnya dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi. Pada awalnya, kondisi umat Islam di bawah tekanan kolonialisme
atau penjajahan bangsa barat. Kondisi ini berlangsung antara abad 15 hingga
abad 20. Dunia Islam mengalami kemunduran. Keadaan internal umat islam semakin
rapuh oleh faktor luar dari bangsa Eropa tersebut.
Setelah mengalami kemunduran yang cukup
lama, maka pada paruh kedua bad 18 muncul kesadaran kaum muslimin. Ide-ide
gerakan modernisasi pun lahir. Para tokoh modernis mulai tampil menyeru kaum
muslimin untuk bangkit dan membangun peradabannya kembali.
Salah satu sumber kemunduran umat Islam yang
berakibat terjadinya kolonialisme antara lain umat Islam ketika itu hanya mencari
hidup hakiki yaitu kehidupan akhirat saja, dengan meninggalkan dan
mengesampingkan kehidupan di dunia.
Menjelang abad XVIII atau menjelang
tahun 1800 Masehi umat Islam telah banyak melakukan penyimpangan dari ajaran
Islam dan tidak sesuai dengan ajaran AI-Qur’an dan Sunnah rasul. Di antaranya
ialah bid‘ah, khurafat, dan syirik.
Umat Islam di berbagai negara ketika itu
banyak yang menyimpang dari ajaran tauhid yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad
saw. berdasarkan Al-Qur'an dan hadis. Beberapa di antaranya ialah penyimpangan
dalam bidang akidah.
Umat Islam hanya mementingkan kehidupan
ukhrawi, dan meninggalkan keduniawian, umat Islam tidak mau berusaha atau
berikhtiar, mereka hanya mengandalkan kehendak Allah serta berserah diri
sepenuhnya terhadap ketetapan Allah semata.
Sementara itu, kehidupan bangsa barat
yang menjajah dunia Islam telah mengalami kemajuan yang pesat. Mereka banyak
mengambil ilmu pengetahuan yang dikembangkan oleh Umat Islam, kemudian
dibawanya ke Eropa dan dikembangkannya.
Gerakan Modernisasi Islam muncul di
berbagai belahan dunia Islam, baik di India, Mesir, Turki, Arab Saudi dan
sebagainya. Gerakan modernisasi Islam terus bergulir hingga masa sekarang. Umat
Islam terus mengejar ketertinggalannya dibanding dengan perkembangan kebudayaan
Barat.
0 Komentar untuk "Peradaban Islam pada Abad Modern"