Bani Umayah II di
Andalusia
Islam pernah berkembang di
Andalusia (Spanyol). Masuknya Islam ke Eropa melalui tiga jalan berikut.
1. Jalan barat, yakni dilakukan dari Afrika Utara melalui
Semenanjung Iberia di bawah pimpinan Tariq bin Ziyad (711 M). Pemerintahan
Khilafah Umayyah akhirnya memipmpin di semenanjung Iberia yang dikenal dengan
bani Umayah II (711 M-1492 M) dengan ibukotanya Cordoba.
Wilayah Andalusia, di Spanyol pernah menjadi pusat peradaban Islam di Eropa Barat.
Image source: eramuslim.com
3. Jalan timur, pada tahun 1453, Turki di bawah pimpinan Sultan
Muhammad II berhasil menaklukkan Byzantium dengan terlebih dahulu menyerang
Konstantinopel dari arah belakang yakni Laut Hitam sehingga mengejutkan tentara
Byzantium Timur. Dari Byzantium, tentara Turki Usmani terus melakukan
perlawanan sampai ke kota Wina di Austria. Setelah itu, tentara Turki Usmani
mundur kembali ke Semenanjung Balkan dan menguasai daerah ini selama kurang
lebih empat abad. Baru pada abad ke-19, daerah ini berhasil melepaskan diri
dari kekuasaan Turki. Akan tetapi, kota Konstantinopel masih tetap dikuasai
Turki Usmani yang berubah nama menjadi kota Istanbul.
Pada tahun132 H/750 M,
keturunan bani Umayyah ditumpas habis dan menandai berakhirnya dinasti
tersebut. Hanya Abdurrahman, satu-satunya keturunan bani Umayah yang berhasil
melarikan diri ke Andalusia dan mendirikan dinasti Umayyah II di daratan Eropa.
Sewaktu Daulah Bani
Umayyah tumbang, seorang pangeran bani Umayah, Abdurahman, pergi ke Andalusia
dan mengumumkan berdirinya Daulah Bani Umayah di sana. Beliau naik takhta
sebagai seorang Amir Andalus selama 34 tahun dan berpusat di Cordoba. Amir I
Andalus ini bergelar Ad-Dakhil, kekuasaannya kemudian diperkuat oleh Abdurrahman II Al-Ausath (822 M). setehal
beliau wafat, kekuasaan selanjutnya sangt lemah selama bertahun-tahun.
Kekuasaan menjadi kuat kembali setelah tampuk pimpinan dipegang oleh
Abdurrahman III An-Nasir. (921 M). Sebagai seorang khalifah beliau mengantarkan
Daulah Bani Umayah di Andalusia ke puncak kejayaan.
Tanah yang semula
berabad-abad gersang dan subur berkat pengelolaan yang baik dari orang-orang
Islam. Sungai-sungai dimanfaatkan untuk irigasi. Kajian keilmuan berkembang
dimana-mana. Beliau telah membuat Cordoba menjadi pusat ilmiah, menjadi pusat
Study bagi banyak orang Ingris, Perancis, ataupun daerah yang lain.
Kemajuan ini telah
berhasil menandingi Baghdad yang kala itu menjadi pusat peradaban Islam di
bawah Bani Abbas. Kepemimpinan
kekhalifahan selanjutnya dipegang oleh orang yang lemah, banyak terjadi
perebutan kekuasaan, lebih mengutamakan kemewahan hidup dengan cara memeras
rakyat. Pada saat inilah kerajaaan Kristen kembali merebut Spanyol. Bermula
dari Portugal, Leon hingga yang lain-lain pun ikut mendirikan kerajaan
sendiri-sendiri. Sementara itu orang Islam juga membuat kekuasaan lokal dalam
wilayah yang kecil, yang kita kenal dengan sebutan Mulukut Tawaif. Kerajaan
kecil ini berhasil mempertahankan Spanyol selama 461 tahun (1031 M – 1492 M),
selama masa 4 ½ abad seringkali terjadi benturan kekuasaan, system politik
menjadi hancur. Wilayah Andalus telah terbagi menjadi dua kekuasaan. Dari dua
puluh tiga ( 23 ) wilayah –wilayah kecil di semenanjung Iberia, lima belas di
antaranya berhasil dikuasai oleh orang Islam dan sisanya dikuasai pihak Kristen
Detik-detik berakhirnya pemerintahan Islam di Spanyol sebenarnya telah dimulai sejak munculnya Mulukut Thawaif. Pada masa inilah terjadi perebutan kembali oleh pihak Kristen. Banyak terjadi pertikaian antar umat Islam yang terkena politik adu domba dari kerajaan Kristen, yang mengambil inisiatif penyerangan. Peperangan dapat ditanggulangi oleh Dinasti murabithun dan Muwahhidun hingga tahun 1212 M. berbagai kota jatuh ke tangan Kristen seperti Cordoba (1238 M), Sevilla (1248 M), dan seluruh Spanyol kecuali Granada yang berhasil dipertahankan penguasaanya oleh Bani Ahmar. Bani Ahmar sempat berhasil mengembalikan kejayaan pada masa Abdurrahman An-Nashir. Hanya saja pertahanan terakhir itu dikoyak oleh perebutan kekuasaan antara Abu Abdullah bin Saad dan ayahnya yang menunjuk Muhammad bin Saad sebagai penguasa berikutnya. Abu Abdullah berhasill merebut kekuasaan dengan bantuan Ratu Isabella dan Raja Ferdiaan yang akhirnya hanya diberi hadiah. Puas menikmati hadiah, Ferdinand pun balik menyerang Abu Abdullah hingga berhasil mengalahkan kekuasaan Bani Ahmar dan sejak itulah berakhir riwayat kekuasaan Islam di Andalusia pada tahun 1492. setelah berhasil mengalahkan Islam, Ferdinand-Isabella membuka Mahkamah Taftisy untuk mengadili kaum Yahudi dan Muslim yang selama ini menjadi penduduk Spanyol. Banyak karya – karya Yahudi maupoun Muslim yang dibumihanguskan karena dianggap sebagai heresy (bid’ah) oleh Great Inquisition (lembaga gereja yang terkenal di sana) bagi umat Kristen.
Detik-detik berakhirnya pemerintahan Islam di Spanyol sebenarnya telah dimulai sejak munculnya Mulukut Thawaif. Pada masa inilah terjadi perebutan kembali oleh pihak Kristen. Banyak terjadi pertikaian antar umat Islam yang terkena politik adu domba dari kerajaan Kristen, yang mengambil inisiatif penyerangan. Peperangan dapat ditanggulangi oleh Dinasti murabithun dan Muwahhidun hingga tahun 1212 M. berbagai kota jatuh ke tangan Kristen seperti Cordoba (1238 M), Sevilla (1248 M), dan seluruh Spanyol kecuali Granada yang berhasil dipertahankan penguasaanya oleh Bani Ahmar. Bani Ahmar sempat berhasil mengembalikan kejayaan pada masa Abdurrahman An-Nashir. Hanya saja pertahanan terakhir itu dikoyak oleh perebutan kekuasaan antara Abu Abdullah bin Saad dan ayahnya yang menunjuk Muhammad bin Saad sebagai penguasa berikutnya. Abu Abdullah berhasill merebut kekuasaan dengan bantuan Ratu Isabella dan Raja Ferdiaan yang akhirnya hanya diberi hadiah. Puas menikmati hadiah, Ferdinand pun balik menyerang Abu Abdullah hingga berhasil mengalahkan kekuasaan Bani Ahmar dan sejak itulah berakhir riwayat kekuasaan Islam di Andalusia pada tahun 1492. setelah berhasil mengalahkan Islam, Ferdinand-Isabella membuka Mahkamah Taftisy untuk mengadili kaum Yahudi dan Muslim yang selama ini menjadi penduduk Spanyol. Banyak karya – karya Yahudi maupoun Muslim yang dibumihanguskan karena dianggap sebagai heresy (bid’ah) oleh Great Inquisition (lembaga gereja yang terkenal di sana) bagi umat Kristen.
0 Komentar untuk "Islam Abad Pertengahan di Andalusia (1)"