1. Kelahiran Nabi Ibrahim
Anak-anak, jika kita bercerita tentang Nabi Ibrahim,
tidak akan terlepas dari seorang raja yang kejam, yaitu Raja Namruz. Ia
merupakan raja yang dipatuhi dan ditaati oleh rakyatnya, semua rakyatnya patuh
dan taat karena mereka takut pada ancaman rajanya yang tega membunuh rakyatnya
apabila melanggar perintahnya.
Suatu hari, Raja Namruz bermimpi melihat anak kecil yang
melompat ke dalam kamarnya, lalu merampas mahkota yang sedang dipakai di
kepalanya. Hingga akhirnya, ia memutuskan untuk membunuh semua bayi yang
lahir baik laki-laki maupun perempuan.
Pada
saat itulah seorang bayi laki-laki dilahirkan di dalam gua. Bayi itu diberi
nama Ibrahim oleh ibunya. Ibrahim tumbuh sehat di dalam gua itu. Jarinya selalu
mengeluarkan madu yang dapat dia isap.
Allah-lah yang melindungi bayi mulia itu. Sebagai anak yang tumbuh
dewasa dan berfikir cerdas, Ibrahim selalu memikirkan semua isi alam yang ada di
sekitarnya. Hingga akhirnya Nabi Ibrahim mendapat keputusan bahwa Allah-lah
tuhan seluruh alam ini. Nabi Ibrahim menggunakan akalnya di tengah-tengah
masyarakat yang mempersekutukan Allah. Nabi Ibrahim dapat menentukan akan
adanya Allah sebagai pencipta seluruh alam.
2.
Ibrahim Mengajak kaumnya untuk menyembah Allah swt.
Nabi
Ibrahim menyuruh ayahnya untuk meninggalkan menyembah berhala. Tetapi ayahnya
tidak mau, sehingga ayahnya tetap menjadi orang musyrik. Walaupun demikian nabi
Ibrahim tidak patah semangat. Beliau mengajak kaumnya untuk menyembah Allah
swt..
Untuk
memudahkan dakwahnya, nabi ibrahim mempunyai rencana untuk menghancurkan
berhala-berhala yang biasa disembah kaumnya. Dengan kecerdasannya, ia
menghancurkan yang kecil-kecil, kemudian menyandangkan kapak besar di bahu
berhala yang paling besar, sehingga seolah-olah berhala yang besar itulah yang
melakukannya.
Kaumnya
bertanya kepada Ibrahim tentang hancurnya sesembahan mereka itu. Ibrahim malah
menyuruh kaumnya untuk bertanya kepada berhala yang besar itu. Ibrahim telah
membuktikan bahwa berhala tidak memiliki kekuatan apa pun.
Mengetahui
hal itu, raja Namruz marah besar. Akhirnya Ibrahim mendapat hukuman dengan cara
dibakar hidup-hidup. Namun kekuasaan Allah, api yang bergejolak itu menjadi
dingin. Tidak ada sedikit pun dari tubuh Ibrahim yang terbakar. Allah swt.
berfirman:
Kami (Allah) berfirman, “Wahai api! Jadilah kamu dingin, dan penyelamat
bagi Ibrahim!” ( QS. Al-Anbiya: 69).
Setelah peristiwa itu, Nabi Ibrahim mengingatkan kepada
ayahnya dengan tutur kata yang sopan untuk meninggalkan perbuatan syiriknya.
Ayahnya sangat marah kepadanya, Ibrahim pun diusir dengan kasar. Ibrahim
menerima sikap ayahya tersebut.
3. Ibrahim hijrah ke Negeri Mesir
Setelah diusir oleh ayahnya, Ibrahim berpindah ke kota
Harran, kemudian pindah ke Syam, hingga akhirnya pergi ke Mesir bersama
Istrinya, Sarah. Pada saat itu, Mesir diperintah oleh raja yang kejam pula.
Namun demikian, Ibrahim memohon perlindungan kepada Allah swt untuk
keselamatannya dan istrinya. Di negeri Mesir inilah, Ibrahim mendapat simpati
dari kaum dan rajanya karena kesalehan akhlaknya. Nabi Ibrahim pun dihadiahi
seorang pelayan bernama Hajar.
Pernikahannya dengan Sarah, belum membuahkan keturunan,
maka Sarah pun menawarkan kepada Ibrahim agar menikah lagi dengan pelayannya
sendiri yang bernama Hajar. Ibrahim pun menikah dengan Hajar, dari
pernikahannya inilah lahir Isma’il
2 Komentar untuk "Kisah Nabi Ibrahim"
manusia terbaik untuk di jadikan panutan hidup ole Ustadz Dr. Syafiq rizal basalamah, M.A
https://youtu.be/UNu6XrNugrU
terima kasih ceritanya sangat menarik.,.,.salam
dktourjogja